EKSPOSTIMES.COM – Mentari pagi baru saja menembus kabut tipis di perbukitan Siborongborong ketika Bupati Tapanuli Utara, Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si, turun langsung ke lapangan. Dengan langkah mantap dan senyum hangat, ia menyapa para pekerja yang sedang sibuk merampungkan bangunan sekolah dasar dan saluran irigasi simbol nyata dari komitmen pemerintah daerah membangun dari desa dan untuk rakyat.
Dalam agenda padatnya hari itu, Bupati meninjau sejumlah proyek strategis, mulai dari revitalisasi SD Negeri 173298 Sitabotabo di Desa Sitabotabo, Kecamatan Siborongborong, SD Negeri 178492 Pagarbatu Perumnas Silangkitang di Kecamatan Sipoholon, hingga pembangunan Irigasi Aek Pangasean di Desa Hutaraja, Kecamatan Sipoholon.
Kepada para pekerja di lapangan, Jonius memberikan pesan sederhana namun sarat makna: bekerja bukan sekadar menggali tanah dan menata batu, melainkan menanam harapan bagi masa depan Taput.
“Pembangunan sekolah harus dilakukan dengan baik, sesuai perencanaan dan kebutuhan, agar menghasilkan bangunan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak dalam proses belajar,” ujarnya sembari meninjau kualitas dinding dan struktur bangunan.
Namun kunjungan itu tidak sekadar mengecek progres fisik. Bupati juga menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam setiap pembangunan daerah. Ia meminta seluruh proyek pemerintah, besar maupun kecil, agar mengutamakan tenaga kerja dari warga setempat dan bahan bangunan dari pengusaha lokal.
“Gunakan tenaga kerja masyarakat sekitar dan belanjakan kebutuhan material di toko-toko lokal. Dengan begitu, perputaran ekonomi masyarakat kita bisa terus tumbuh,” tegasnya.
Pesan itu disambut anggukan para pekerja dan kontraktor yang hadir, seolah mengamini semangat membangun ekonomi dari akar rumput.
Salah satu proyek yang menjadi fokus perhatian Bupati adalah pembangunan Irigasi Aek Pangasean, bagian dari Program Optimasi Lahan Tahap II Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari APBN melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan.
Proyek ini meliputi pembangunan saluran primer sepanjang 400 meter, saluran sekunder segmen 1 sepanjang 199 meter, dan saluran sekunder segmen 2 sepanjang 82 meter total 681 meter jaringan irigasi baru yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian warga.
Bagi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, pembangunan infrastruktur pendidikan dan pertanian bukan sekadar proyek, melainkan pondasi masa depan daerah. Melalui sekolah yang layak dan jaringan irigasi yang terkelola baik, diharapkan lahir generasi cerdas dan sawah yang subur dua kekuatan yang menopang ketahanan ekonomi Taput di masa mendatang.
“Setiap bata yang kita letakkan hari ini adalah investasi untuk anak cucu kita nanti,” tutur Jonius dengan nada penuh keyakinan.
Dari Sitabotabo hingga Hutaraja, gema pembangunan terus bergulir, membawa pesan bahwa kemajuan bukan hanya soal gedung tinggi atau jalan lebar tetapi tentang memberdayakan rakyatnya sendiri untuk berdiri tegak membangun daerah. (Lian)













