Peristiwa

Wali Kota Bekasi Tinjau Langsung Proyek Revitalisasi dan Normalisasi Bantaran Sungai Kayuringin

×

Wali Kota Bekasi Tinjau Langsung Proyek Revitalisasi dan Normalisasi Bantaran Sungai Kayuringin

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meninjau progres proyek revitalisasi dan normalisasi bantaran Sungai Kayuringin, memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana untuk mencegah banjir dan memperindah kawasan.

EKSPOSTIMES.COM – Pagi itu, udara Bekasi Selatan terasa lembap setelah hujan semalam. Di tengah deru alat berat dan gemericik air Sungai Kayuringin yang mulai mengalir lebih tenang, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menapaki bantaran sungai dengan langkah mantap. Helm proyek menempel di kepalanya, sementara beberapa pekerja dan pejabat teknis mengikutinya dari belakang sebuah pemandangan yang menandai keseriusan pemerintah kota dalam menata wajah baru kawasan tersebut.

Tri meninjau langsung proyek revitalisasi dan normalisasi bantaran Sungai Kayuringin, yang saat ini telah mencapai progres sekitar 30 persen. Dalam kunjungan itu, ia didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Idi Sutanto, serta perwakilan dari Balai Sungai Wilayah Ciliwung Cisadane (BSWCC).

Revitalisasi ini menjadi bagian dari program besar penataan kawasan bantaran sungai, yang sebelumnya dipenuhi oleh deretan pedagang kaki lima dan bangunan semi permanen. Kini, lapak-lapak itu telah dibongkar, digantikan oleh rencana jalur hijau dan pedestrian yang lebih tertata.

“Penataan dilakukan sesuai kondisi eksisting tanpa mengambil area trotoar, agar fungsi pedestrian tetap terjaga,” ujar Tri saat berdialog dengan warga di sekitar lokasi proyek.

Selain memperindah kawasan, Pemerintah Kota Bekasi juga fokus pada normalisasi aliran Sungai Kayuringin meliputi pelebaran saluran dan pengerukan sedimentasi. Tujuannya jelas mengembalikan fungsi sungai agar aliran air dari kawasan hulu seperti Galaxy dapat mengalir langsung ke Kali Bekasi tanpa hambatan.

“Selama ini Kayuringin jadi titik genangan setiap musim hujan. Dengan normalisasi ini, kami ingin pastikan air cepat mengalir dan tidak lagi meluap ke permukiman,” tegas Tri.

Proyek ini dilaksanakan di atas lahan milik Perum Jasa Tirta (PJT) dengan koordinasi lintas lembaga, termasuk dukungan teknis dari BSWCC. Pemerintah juga memastikan bahwa setiap tahapan dilakukan dengan memperhatikan aspek sosial dan keberlanjutan lingkungan.

Salah satu aspek penting dalam proyek ini adalah penataan ulang aktivitas ekonomi di bantaran sungai. Untuk itu, Pemkot Bekasi menggandeng Bank Jabar Banten (BJB) guna mendata para pedagang terdampak. Mereka akan dibentuk dalam paguyuban resmi agar mendapat identitas usaha, akses layanan perbankan, dan lokasi berdagang yang tertib dan legal.

“Kita ingin pastikan tidak ada lagi pedagang liar setelah penataan selesai. Semua terdata, dibina, dan punya tempat yang layak untuk berusaha,” tambah Tri, menegaskan bahwa revitalisasi tidak boleh mematikan ekonomi rakyat kecil.

Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025, menandai langkah besar Kota Bekasi menuju kota yang bebas banjir, tertata, dan ramah lingkungan.

Di tepi Sungai Kayuringin yang kini tengah berbenah, gema mesin dan suara pekerja berpadu dengan harapan baru bahwa sungai yang dulu identik dengan genangan dan semrawut, kini bersiap menjadi simbol kota yang tumbuh dengan tertib dan hijau. (Lian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *