EKSPOSTIMES.COM- Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira, menyatakan bahwa beberapa menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto, presiden terpilih 2024.
“Pak Prabowo sudah mengatakan bahwa beberapa menteri Jokowi berkinerja baik, dan akan dipilih beberapa di antaranya. Ini penting untuk menjaga kesinambungan, karena tidak mungkin semuanya dimulai dari nol. Fondasi yang sudah ada harus diteruskan dan dipercepat,” kata Anggawira dalam diskusi yang digelar di Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2024).
Sebagai Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta), Anggawira mengungkap tiga nama yang berpotensi menjadi menteri. Pertama, Bahlil Lahadalia, yang saat ini menjabat sebagai Menteri ESDM. Menurutnya, Bahlil adalah contoh profesional yang juga terlibat dalam partai politik, karena ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Nama kedua adalah Silmy Karim, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, yang menurut Anggawira punya kinerja yang sangat baik. Silmy disebut berpeluang untuk mengisi posisi Menteri Kesehatan.
“Nama Pak Silmy Karim muncul untuk posisi Menteri Kesehatan. Transformasi yang dia lakukan di Imigrasi sangat mengesankan,” tambahnya.
Terakhir, Anggawira menyebut Budi Gunadi Sadikin (BGS), yang saat ini menjabat Menteri Kesehatan, dikabarkan akan menjadi calon Menteri Keuangan dalam kabinet Prabowo.
“Pak BGS juga disebut-sebut sebagai calon Menteri Keuangan. Dia mengelola Kemenkes dengan profesional, berani mengambil risiko, dan punya konsep yang jelas,” puji Anggawira.
Lebih lanjut, Anggawira menegaskan bahwa kabinet Prabowo akan diisi oleh banyak profesional, meskipun ada kemungkinan beberapa tokoh berafiliasi dengan partai politik. Ia menekankan bahwa di zaman sekarang, perbedaan antara menteri dari partai dan profesional sudah tidak relevan lagi, asalkan mereka memiliki rekam jejak yang baik.
“Bukan soal dari partai atau profesional, yang penting adalah rekam jejak dan kemampuan mereka,” tegasnya.
Menurut Anggawira, Prabowo punya kebebasan penuh dalam menentukan siapa yang akan masuk ke kabinetnya. Hal ini diperkuat dengan disahkannya revisi UU Kementerian Negara, yang memungkinkan Prabowo lebih fleksibel dalam menyusun kabinet.
Namun, ia menegaskan bahwa penambahan kementerian bukan untuk memanjakan relawan, melainkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Saya kira banyaknya kementerian bukan untuk memanjakan relawan. Tujuannya adalah menciptakan lapangan kerja. Jika lapangan kerja tercipta, relawan pasti senang,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengonfirmasi bahwa kabinet Prabowo akan lebih banyak diisi oleh profesional, dengan jatah menteri dari partai politik yang lebih sedikit.
Komposisi kabinet ini diperkirakan akan rampung sebelum pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024, dengan finalisasi 5 hingga 7 hari sebelum pelantikan. (cnn)













