HeadlineHukum & Kriminal

Orang Dekat Gubernur YSK Diduga Jadi Makelar Proyek, Minta Jatah 25 Persen hingga Terlibat Jual Beli Jabatan

×

Orang Dekat Gubernur YSK Diduga Jadi Makelar Proyek, Minta Jatah 25 Persen hingga Terlibat Jual Beli Jabatan

Sebarkan artikel ini

EKSPOSTIMES.COM- Pemerintahan Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvaus Komaling (YSK), yang kerap menggaungkan semangat antikorupsi kini diterpa isu panas. Nama lelaki AB alias Arfan, Sekretaris Partai Gerindra Sulut yang disebut-sebut sebagai “orang dekat” sang Gubernur, terseret dalam dugaan praktik makelar proyek bernuansa korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Informasi yang masuk redaksi EksposTimes.com menyebut, Arfan bukan hanya jadi penghubung proyek, melainkan ikut menentukan arah penunjukan tim kelompok kerja (Pokja). Bahkan, ia diduga semena-mena menarik potongan hingga 25 persen dari nilai proyek yang berjalan di Bumi Nyiur Melambai.

Lebih jauh, Arfan juga dikaitkan dengan dugaan jual beli jabatan di lingkup Pemprov Sulut. Seorang perempuan bernama Santi, yang disebut-sebut sebagai sekretaris pribadi istri gubernur, ikut menyeruak dalam isu panas ini.

Tak ayal, kabar ini langsung menyulut reaksi publik. Aktivis antikorupsi, Steve Raranta, angkat suara keras menyoroti dugaan skandal politik dan bisnis tersebut.

“Gubernur harus bertindak tegas. Kalau benar, ini jelas sudah mencederai kepemimpinan dan merusak marwah pemerintahan. Jangan sampai rakyat merasa dikhianati,” tegas Steve Raranta.

Lebih jauh, ia meminta penegak hukum untuk mengusut dugaan praktik makelar proyek bernuansa korupsi, kolusi, dan nepotisme yang diduga dimainkan grub Anwar alias anak warem ini.

Sebab menurutnya, skandal yang menyeret nama orang dekat gubernur ini kian memperkuat dugaan adanya praktek kotor dan jaringan gelap yang menggerogoti tubuh pemerintahan daerah.

“Publik kini menanti langkah Gubernur YSK, apakah berani menindak orang dekatnya, atau justru membiarkan isu ini menjadi noda permanen dalam kepemimpinannya,” semburnya.

Arfan sendiri ketika dihubungi sejak Jumat (26/9) melalui via WhatsApp ke nomor 085255417xxx belum memberikan keterangan mengenai dugaan tersebut. (len)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *