EKSPOSTIMES.COM- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap alasan di balik kelangkaan BBM di sejumlah SPBU Shell. Ia menduga keterlambatan pengiriman menjadi penyebab utama stok bahan bakar yang kosong di berbagai lokasi.
Menurut Bahlil, pemerintah sudah memberikan izin impor sesuai permintaan perusahaan terkait. Jika masih terjadi kelangkaan, hal itu menjadi tanggung jawab masing-masing perusahaan, bukan pemerintah.
“Oh, Shell? Nggak ada masalah. Izin impornya sudah kita kasih, sudah selesai. Mungkin ini hanya masalah teknis di internal mereka,” ujar Bahlil kepada awak media, Selasa (4/2/2025).
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa mengendalikan stok BBM di luar Pertamina. Oleh karena itu, jika Shell mengalami kekosongan bahan bakar, hal itu sepenuhnya merupakan urusan internal perusahaan.
Meski demikian, Bahlil memastikan bahwa pasokan BBM Pertamina masih dalam kondisi aman. Hingga saat ini, belum ada lonjakan konsumsi yang bisa memicu kelangkaan bahan bakar di SPBU milik negara.
“BBM kita aman, nggak ada masalah untuk konsumsi masyarakat. Kalau ada perusahaan yang stoknya kosong atau barangnya masih dalam perjalanan, itu urusan mereka. Yang jelas, tugas saya adalah menjamin rakyat tetap mendapatkan BBM,” tegasnya.
Ketua Umum Partai Golkar itu juga mencurigai adanya kendala dalam pengiriman minyak ke Indonesia. Ia menduga kapal-kapal pengangkut BBM masih dalam perjalanan, sehingga pasokan belum sampai ke SPBU Shell.
“Mungkin saja ini persoalan kapal yang belum tiba,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan, sejumlah SPBU Shell di Bekasi dan Jakarta masih mengalami kekosongan BBM. Beberapa SPBU bahkan terpaksa berhenti beroperasi dan mematikan papan totem.
Selain itu, di beberapa lokasi, pengelola SPBU Shell memasang spanduk bertuliskan: “Mohon maaf, layanan pengisian BBM tidak tersedia. Shell Select dan bengkel tetap beroperasi”. (rizky)













