Renungan

Renungan Kristen: MEWARISI BAKAT SEORANG AYAH

×

Renungan Kristen: MEWARISI BAKAT SEORANG AYAH

Sebarkan artikel ini

Kejadian 1:26-28

“Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” [Yohanes 1:2]

EKSPOSTIMES.COM – Ketika Lim Deng Wen masih berumur 9 Tahun, ia sudah mampu menciptakan 20 program animasi dan game. Lim murid kelas 4 SD Lianhua Primary School, Singapura.

Walaupun ia masih seorang siswa SD tapi kepandaiannya melebihi anak-anak seusiannya pada waktu itu.

Dalam membuat program ia hanya butuh waktu selama 30 menit sampai 1 jam. Beberapa program yang ia buat bisa dimainkan di web browser, flash player, PC dan MAC. Selain itu Lim juga menguasai 6 bahasa programmer.

Terlepas dari prestasi yang Lim miliki, Lim ternyata mewarisi bakat dari ayahnya. Ayah Lim adalah ketua divisi teknologi di salah satu perusahan tekhnologi terkemuka.

Sejak umur 2 tahun Lim telah diperkenalkan pada dunia computer dan programmer. Usaha ayahnya tidak sia-sia, kini Lim menjadi salah satu programmer hebat.

Sebagai anak-anak Allah kita diciptakan serupa dan segambar dengan Bapa kita. Seperti Lim yang memiliki potensi ayahnya, kita juga mewarisi apa yang Bapa kita miliki.

Talenta yang Allah berikan kepada kita, harus terus digali dan dikembangkan agar bisa menjadi berkat bagi orang lain. Sebuah kebanggaan umat manusia ketika Allah mau menerima kita sebagai anak-anak Allah (Yohanes 1:2).

Kepercayaan yang Allah berikan kepada kita menyandang predikat anak-anak Allah haruslah kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Sebagai anak-anak Allah, harusnya karakter dan sikap kita seperti Allah. Anak-anak Allah harus memiliki karakter yang sabar, murah hati, dan penuh kasih mesra.

Biarkan Allah membentuk kita menjadi seperti apa yang Allah inginkan. Biarkan Allah melatih kita seperti Lim yang dilatih ayahnya.

Hanya dengan latihan yang Allah berikan potensi yang ada dalam diri kita akan terasah dan berkembang.

Kalau kita lagi mengerjakan sesuatu dan kita menemui kegagalan jangan menyerah.Bapa kita adalah Bapa pemenang, kita pun harus memiliki karakter seperti Bapa.

Jangan biarkan kegagalan mengubur potensi yang Allah telah berikan, teruslah berinovasi dalam melakukan pekerjaanmu.

Jangan hiraukan apa yang ada dibelakang dan disampingmu pandanglah kedepan dan tetap terus berjalan. Allah akan menolong anak-anakNya yang taat kepadaNya. (*/Rizky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *