Peristiwa

Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan Gaza Mencapai Titik Terang

×

Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan Gaza Mencapai Titik Terang

Sebarkan artikel ini
DELEGASI Hamas yang dipimpin Khalil al-Hayya telah menyampaikan persetujuan atas usulan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan. (foto. istimewa)

EKSPOSTIMES.COM- Perundingan intensif antara Hamas dan para mediator internasional di Qatar dan Mesir membuahkan hasil signifikan. Delegasi Hamas yang dipimpin Khalil al-Hayya telah menyampaikan persetujuan atas usulan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan.

Informasi ini diungkapkan oleh Al Jazeera Arabic, sementara seorang sumber terpercaya juga mengonfirmasi bahwa kesepakatan ini telah disetujui oleh kedua belah pihak, Kamis (16/1/2025).

Walaupun belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel maupun Hamas, seorang pejabat Hamas menyebutkan bahwa kelompok tersebut menyetujui rancangan kesepakatan yang diusulkan oleh mediator dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.

Kesepakatan tersebut terdiri atas tiga tahap utama. Pada tahap pertama, selama enam minggu awal gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 33 sandera secara bertahap dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel.

Dalam periode ini, pasukan Israel juga akan menarik diri dari wilayah berpenduduk di Gaza, memungkinkan warga yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Tahap kedua mencakup pembicaraan lebih lanjut tentang pembebasan sisa sandera, penarikan total pasukan Israel, serta upaya menciptakan situasi keamanan yang stabil.

Sementara itu, tahap akhir akan difokuskan pada rekonstruksi Gaza, yang diperkirakan memerlukan waktu bertahun-tahun, dan pengembalian jenazah sandera yang masih berada di tangan Hamas.

Di tengah perkembangan ini, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mempersingkat kunjungannya ke Eropa untuk mengikuti pemungutan suara di kabinet keamanan terkait kesepakatan tersebut.

“Menteri Saar akan kembali malam ini untuk berpartisipasi dalam diskusi penting di Israel,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Israel.

Namun, di pihak lain, warga Palestina di Gaza diminta untuk tetap waspada hingga pelaksanaan gencatan senjata benar-benar terealisasi. Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, memperingatkan warga agar menjauh dari area dengan kehadiran militer Israel demi keselamatan mereka.

Sementara itu, keluarga tawanan Israel yang berada di Gaza mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait kemungkinan tidak semua anggota keluarga mereka dapat dibebaskan.

“Kami meminta pemerintah untuk memastikan bahwa semua tawanan dapat kembali dengan selamat,” ungkap mereka dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan ini menjadi langkah penting menuju penghentian konflik berkepanjangan, meski masih ada tantangan besar yang harus dihadapi dalam implementasi di lapangan. (rizky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *