EKSPOSTIMES.COM – Rasa cinta Tanah Air di kalangan generasi muda kian terkikis. Fenomena ini menjadi sinyal bahaya bagi para pemangku kepentingan bangsa. Gempuran media sosial, budaya instan, hingga maraknya aksi demonstrasi anarkis disebut sebagai potret nyata melemahnya jiwa nasionalisme Gen Z.
Kondisi tersebut disoroti serius oleh Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH UKI). Melalui Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD) dan Retreat bagi mahasiswa angkatan 2021–2024, yang digelar 25–27 September 2025, materi Bela Negara dijadikan topik utama. Pihak kampus bahkan mendatangkan pembicara langsung dari Kodam Jaya.
“Gaya hidup Gen Z saat ini sudah terpapar media sosial. Hal tersebut kentara dari sejumlah aksi demo belakangan ini, yang menjurus pada aksi anarkis,” tegas Dr. Tomson Situmeang, SH., MH., Wakil Dekan FH UKI, dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Tomson menegaskan demonstrasi sah-sah saja, namun ada aturan mainnya.
“Tidak bisa semaunya. Menyampaikan aspirasi harus secara santun. Yang terkikis di bangsa ini adalah moral,” ujarnya dengan nada prihatin.
Ia menambahkan, bela negara sangat penting tak hanya saat perkuliahan, tetapi juga setelah lulus.
“Mahasiswa dan alumni yang memiliki spirit bela negara tentu berbeda. Mereka punya moral dan attitude yang baik,” tandasnya.
Melalui pembekalan ini, FH UKI berharap mahasiswa memiliki kebersamaan dan kemampuan membangun teamwork agar masalah bisa diselesaikan secara kolektif.
“Setiap warga negara berkewajiban bela negara. LKMM-TD menjadi wajib di seluruh perguruan tinggi agar terlihat bagaimana tanggung jawab mahasiswa untuk bela negara,” tukasnya.
Tomson menegaskan UKI juga konsisten menanamkan nilai-nilai kekristenan sejalan dengan semangat kebangsaan.
“Kami berharap, melalui pendidikan bela negara ini para mahasiswa dapat mengimplementasikan dalam sikap dan perilakunya sehingga ke depan mereka yang akan menjadi pemimpin bangsa,” katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Grace Natalia Bornok Siahaan, SH., LL.M., menyebut kegiatan ini bukan sekadar rutinitas.
“Kami membekali mahasiswa dengan kepemimpinan. Untuk menjadi pemimpin harus punya mental, iman yang kuat, dan berjiwa Pancasila,” ujarnya.
Grace menambahkan, Bela Negara selaras dengan nilai-nilai UKI: melahirkan calon pemimpin yang rendah hati, cinta Tanah Air, profesional, dan bertanggung jawab melalui kontribusi nyata.
“Bela negara memperkuat nilai-nilai iman Kristiani dan Pancasila,” katanya.
FH UKI berharap melalui LKMM-TD ini mahasiswa tak hanya memperoleh teori, tetapi juga kerinduan menerapkan apa yang mereka pelajari, baik akademis maupun soft skill seperti komunikasi dan leadership.
“Kami ingin menyiapkan generasi muda yang bukan hanya cerdas, tapi juga berkarakter dan siap menjaga Indonesia,” pungkas Grace.(Lian)