EKSPOSTIMES.COM – Suasana Senin pagi (29/9/2025) di halaman Kantor Bupati Tapanuli Utara terasa berbeda. Ribuan pegawai Eselon II, Eselon III, hingga staf Sekretariat Daerah berdiri berbaris mengikuti apel gabungan. Di hadapan mereka, Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si. tampil tegas, menyoroti dua hal sekaligus: kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dan pematangan seluruh rangkaian perayaan Hari Jadi ke-80 Kabupaten Tapanuli Utara pada 5 Oktober mendatang.
Dalam amanatnya, Bupati mengingatkan bahwa curah hujan tinggi bukan sekadar catatan BMKG, tetapi ancaman nyata yang harus diantisipasi. Ia menuntut seluruh camat dan kepala desa bergerak cepat memperkuat kegiatan gotong royong, membersihkan saluran air, dan memastikan tanggul serta drainase dalam kondisi baik.
“Kita tidak boleh menunggu masalah terjadi. Kita harus tanggap sejak awal. Saluran tersumbat, tanggul jebol – dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya dengan suara lantang.
Tak hanya soal antisipasi bencana, Bupati juga menyalakan semangat baru menjelang HUT Kabupaten Tapanuli Utara. Ia menginstruksikan agar seluruh OPD, sekolah, kecamatan, hingga desa menampilkan kreativitas masing-masing. Mulai dari karnaval, atraksi budaya, pameran UMKM, hingga lomba inovasi daerah – semua harus memberi warna berbeda pada perayaan kali ini.
“Saya minta ini bukan kegiatan biasa-biasa saja, harus luar biasa. Tunjukkan semangat kita menyambut hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara. Ini momentum kita bersama,” ujarnya, disambut tepuk tangan para peserta apel.
Selepas apel, suasana akrab berlanjut dalam coffee morning yang dipimpin Wakil Bupati bersama jajaran Eselon II dan III. Pertemuan ini juga menjadi ajang perkenalan Sekretaris Daerah yang baru, Drs. Hendry Maraden Masista Sitompul, M.Si.. Wakil Bupati kembali mengingatkan pentingnya koordinasi, disiplin, dan kerja sama lintas sektor demi percepatan pencapaian visi misi pemerintah daerah.
Bagi Pemkab Tapanuli Utara, HUT ke-80 bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan etalase kesiapan aparatur dan masyarakat menghadapi tantangan baru. Semangat gotong royong, kesiagaan menghadapi musim hujan, dan kreativitas dalam merayakan hari jadi menjadi tiga kunci yang ditekankan Bupati kepada seluruh jajarannya.
Dengan arahan tegas itu, Pemkab Tapanuli Utara menegaskan tak ada kata “setengah hati” dalam pelayanan publik dan pembangunan daerah. Kini seluruh mata tertuju pada puncak perayaan 5 Oktober mendatang: apakah gebrakan yang dicanangkan Bupati benar-benar menghadirkan perayaan luar biasa yang mencerminkan semangat 80 tahun Kabupaten Tapanuli Utara. (Lian)