Pendidikan

Efisiensi Anggaran Berpotensi Naikkan Uang Kuliah, Mendiktisaintek Usul Pengembalian Dana

×

Efisiensi Anggaran Berpotensi Naikkan Uang Kuliah, Mendiktisaintek Usul Pengembalian Dana

Sebarkan artikel ini
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro

EKSPOSTIMES.COM- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan potensi kenaikan uang kuliah akibat efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Pemangkasan sejumlah dana operasional perguruan tinggi membuat institusi pendidikan tinggi kemungkinan harus mencari sumber pendanaan tambahan.

“Ada beberapa anggaran bantuan operasional yang terkena efisiensi, salah satunya Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang dipangkas 50 persen dari pagu awal Rp6,018 triliun,” ujar Satryo dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (12/2).

Menurutnya, pemangkasan ini berdampak langsung pada keuangan perguruan tinggi, yang berpotensi mencari alternatif pendanaan lain, termasuk menaikkan uang kuliah mahasiswa.

“Tambahan dana ini terutama untuk pengembangan kampus. Jika tidak ada opsi lain, terpaksa menaikkan uang kuliah,” jelasnya.

Selain BOPTN, beberapa dana bantuan lain juga mengalami pemangkasan 50 persen, di antaranya; bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Badan Hukum (BPPTNBH) dari Rp2,37 triliun; program Revitalisasi PTN (PRPTN) dari Rp856 miliar; pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) dari Rp250 miliar dan bantuan kelembagaan PTS: dari Rp365 miliar.

Untuk menghindari dampak buruk bagi mahasiswa, Satryo mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar sebagian anggaran yang telah dipangkas dapat dikembalikan ke pagu awal.

“Kami berharap sebagian anggaran bisa dikembalikan agar perguruan tinggi, terutama PTS, tidak perlu menaikkan uang kuliah dan tetap bisa beroperasi dengan normal,” ujarnya.

Total efisiensi anggaran yang diajukan Kementerian Keuangan untuk Kemdiktisaintek mencapai Rp14,3 triliun. Meskipun demikian, Satryo memastikan operasional kementerian tetap berjalan dengan anggaran yang kini hanya tersisa Rp6,78 triliun. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *