EKSPOSTIMES.COM- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menggelar rapat strategis pada Selasa (11/2/2025) bersama Menteri Sosial, Menteri Koperasi, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), serta Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Fokus utama pertemuan ini adalah mekanisme penyaluran bantuan sosial (bansos) serta langkah efisiensi anggaran.
Dalam rapat yang berlangsung di kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Muhaimin, yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan bahwa program bansos harus menjadi alat pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar memberi ketergantungan.
“Kita ingin memastikan bahwa penerima bansos bisa naik kelas dan tidak terus-menerus bergantung pada bantuan. Program ini harus menjadi jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Cak Imin.
Menurutnya, dengan data tunggal sosial ekonomi nasional yang semakin akurat, pemerintah dapat lebih efektif menyalurkan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan serta menyusun strategi pemberdayaan yang lebih tepat sasaran.
Cak Imin juga menegaskan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan mempengaruhi program bantuan sosial, gaji pegawai, maupun layanan publik yang sudah berjalan.
“Tidak ada pemotongan anggaran untuk bansos, pegawai, atau pemeliharaan layanan publik. Namun, kita tetap melakukan efisiensi dengan menyesuaikan skala prioritas untuk kebutuhan yang lebih mendesak,” jelasnya.
Sebagai bagian dari langkah efisiensi, pemerintah akan mengurangi anggaran untuk kegiatan yang dianggap kurang esensial, seperti rapat yang tidak prioritas, acara seremonial, serta kegiatan yang bersifat pengulangan.
“Setiap kementerian harus menyesuaikan strategi mereka agar anggaran dapat digunakan lebih optimal. Fokus kita adalah memastikan program-program yang benar-benar berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (tim)









